Subscribe Us

Nasib jeruk kisar tak semanis rasanya



     Jeruk Kisar telah lama ditetapkan sebagai salah satu varietas unggul jeruk nasional, dengan SK Menteri Pertanian No.864/Kpts/TP.240/11/1998, tanggal 04 November  1998. Jeruk ini memiliki keunggulan akan rasanya yang manis segar, ukuran buah sedang, warna kulit oranye ,daya simpan lama, aroma lembut dan tahan terhadap kekeringan, serta memiliki kandungan air yang banyak. Buah Jeruk kisar yang merupakan,

salah satu buah endemik atau unik karena tidak, ditemukan di daerah lain secara alami dan hanya dikembangkan oleh masyarakat petani di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku.  Jeruk Manis  Kisar ini sudah lama  ada, dan ditanam secara turun temurun oleh masyarakat dan besar di pulau Kisar.  

Jeruk Manis Kisar/ foto: http://pulau-kisar-mbd.blogspot.co.id

         Tanaman yang sangat terkenal hingga ke berbagai daerah di Indonesia ini, merupakan salah satu mata pencarian andalan masyarakat pulau Kisar pada umumnya. Namun dari ketenarannya tersebut, nasib jeruk kisar tak semanis rasanya. Hal ini dikarenakan tanaman jeruk kisar, yang dinilai sudah berkurang dan hampir punah. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2013 populasi jeruk manis Kisar sebanyak 45.000 tanaman, hingga akhir tahun 2016 tersisa sekitar 5000 tanaman. Penyebabnya karena dipengaruhi oleh hama dan penyakit, yang selalu mengintai tanaman ini sehingga tanaman ini mengalami tren penurunan produktifitas. Dari masalah ini, menandakan nasib buruk dari tanaman ini yang dulu pernah sangat berjaya pada masanya. Hama dan penyakit pada tanaman Jeruk Kisar ini timbul akibat dari kurangnya, pendampingan petugas pertanian dalam memberikan informasi Budidaya tanaman Jeruk secara baik dan berkelanjutan, kepada petani sehingga petani pun kurang tanggap dalam menghadapi masalah ini. Pekerjaan ekstra, yang sebenarnya harus diterapkan oleh Dinas pertanian, kepada petani, harus tetap dilakukan. Sehingga tetap menjaga harapan petani jeruk kisar dalam berusaha. Disamping itu masalah yang dihadapi oleh, petani jeruk kisar inipun yaitu mengenai pemasarannya ketika musim panen. Petani seringkali kerepotan dalam memasarkan hasil panen karena, masalah distribusi ke pasar yang panjang yang harus dilalui oleh petani karena kondisi geografis. 

                


     Masalah lainya juga yaitu kurangnya inovasi pada jeruk kisar ini, karena seringkali petani hanya menjual buah jeruk kisar tanpa inovasi, seperti melakukan pengolahan dan pengemasan yang baik, sehingga harga yang dipasarkan pun, berkisar pada harga yang standar, dan tidak bisa menghasilkan nilai tambah untuk petani. Sederet masalah di atas, yang di alami oleh tanaman buah jeruk kisar yang sejak lama telah ditetapkan sebagai varietas jeruk unggul nasional, sebenarnya harus diperhatikan oleh pemerintah setempat dalam hal ini dinas terkait. Sehingga nasib dari tanaman buah jeruk kisar ini, bisa manis seperti semanis rasanya (Pengendalian hama yang baik serta pemasaran yang baik untuk kesejahteraan petani). 

Sumber: Berbagai sumber

No comments:


Powered by Blogger.