Subscribe Us

Bahaya pupuk kimia

    Pada dunia pertanian, penggunaan pupuk dinilai sangat berperan penting digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik itu buah dan sayuran. Hal penting yang perlu diketahui adalah terdapat dua macam pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dua macam pupuk itu, ialah

pupuk organik dan pupuk anorganik. 

1. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik (alami) seperti dari tumbuhan dan kotoran hewan.

2. Pupuk anorganik atau sering dikenal dengan pupuk kimia adalah jenis pupuk yang  berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara dan mineral tertentu. Pupuk anorganik seperti ; Urea, SP-36, dan NPK. 

    Pada perkembangan pertanian zaman ini,  penggunaan pupuk yang digunakan petani seringkali,  tidak terkendali diakibatkan kurangnya pemahaman di kalangan petani,  mengenai dampak dari penggunaan kedua pupuk tersebut. Perkembangan usaha pertanian yang sedang marak diusahakan oleh petani,  membuat petani lebih cenderung memilih untuk memakai pupuk anorganik atau pupuk kimia,  dibanding pupuk organik atau alami. Hal ini  dikarenakan petani memburu hasil produksi yang cepat diakibatkan karena untuk menjawab permintaan pasar.  Pupuk anorganik atau pupuk kimia dikenal memang membuat tanaman bertumbuh lebih cepat dibanding pupuk organik atau alami karena kandungan unsur hara nya bisa diserap langsung oleh tanah dan juga, pupuk anorganik atau pupuk kimia dianggap lebih praktis karena bisa tinggal dibeli saja, sementara pupuk organik belum tentu bisa didapat dengan mudah karena harus di olah terlebih dahulu. Permasalahan yang timbul adalah ketika petani memakai pupuk anorganik atau pupuk kimia secara berlebihan dan terus menerus.  Pupuk yang di pakai secara berlebihan dan terus menerus, menimbulkan  tanda bahaya baik itu bagi tanah, pencemaran lingkungan atau polusi, pertumbuhan tanaman, organisme penyubur tanah, dan bagi kesehatan manusia. 

       Pada umumnya tanaman tidak bisa menyerap secara keseluruhan pupuk anorganik atau pupuk kimia. Dimana, selalu akan ada residua atau sisanya. Sisa-sisa pupuk kimia yang tertinggal di dalam tanah ini, bila terkena air akan mengikat tanah seperti lem atau semen. Setelah kering, tanah akan lengket satu dengan yang lain tanah pun tidak gembur lagi dan keras. Selain keras, tanah juga menjadi masam. Kondisi ini membuat organisme penyubur tanah seperti cacing, menjadi mati atau berkurang populasinya akibat keracunan dan tidak mampu hidup di tanah tersebut karena, kehilangan unsur alamiahnya.  Hal lain mengenai bahaya pupuk kimia adalah polusi yang diakibatkan dari pupuk kimia dimana, jika hujan turun dan menggeser pupuk kimia dari tempat semula ke tempat lain  seperti ke sungai maupun ke laut, bukan hanya polusi tanah yang dihasilkan, tetapi juga polusi air.  Air tercemar dan organisme di dalamnya pun ikut terganggu. Sedangkan untuk tanaman,  tanaman tidak tumbuh secara maksimal karena dipaksa bertumbuh dengan cepat.  Manusia pun demikian akan mendapat dampak yang tidak baik bagi kesehatannya. 

          Melihat hal ini,  begitu berbahayanya penggunaan pupuk kimia jika di pakai secara berlebihan dan terus menerus akibat dari ulah petani yang ingin hanya mengejar keuntungan dan menjawab permintaan pasar. Oleh karena itu, sebaiknya petani harus memahami, bahaya yang ditimbulkan ketika salah dalam penggunaan pupuk kimia yang, digunakan secara berlebihan dan terus menerus dan, harus mengurangi penggunaan pupuk kimia tersebut, dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organik atau alami yang ramah lingkungan, dan aman bagi kesehatan manusia. 


No comments:


Powered by Blogger.